Tuesday 24 January 2017

validitas dan realiabilitas butir soal


validitas dan realiabilitas butir soal
BAB I
PENDAHULUAN
  1. latar Belakang
Proses belajar mengajar pada dasarnya mengandung tiga unsur yaitu: tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar mengajar, dan hasil belajar. Tujuan instruksional pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang di harapkan dari diri siswa yang pada akhirnya dilakukan penilaian. Inti penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu criteria tertentu. Penilaian hasil belajar adalah proses memberikan nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan criteria tertentu.
Melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa menjadi bagian integral bagi seorang guru yang tugasnya sebagai pengejar. Data hasil penilaian yang dilakukan oleh guru perlu dilaporkan agar dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak tertentu untuk kepentingan pendidikan.
Dengan diketahuinya data hasil belajar siswa, semua pihak dapat mengetahui kemampuan dan perkembangan siswa, sekaligus dapat mengetahui tingkat keberhasilan pendidikan disekolahnya. Dan atas dasar itu pula semua pihak dapat menentukan langkah dan upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah.Laporan hasil belajar siswa hendaknya dilaporkan secara menyeluruh.
Dalam laporan hasil evaluasi yang saya susun, berisi hasil tes pormatif yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama pada kelas 3 dengan pokok pembahasan yang diujikan yaitu “Aqikah dan kurban” dengan hasil cukup memuaskan. Selain itu dalam laporan ini juga penulis menyusun laporan hasil evaluasi berupa tes uraian yang dilaksanakan di sekolah yang berbeda yaitu di SMP Muhammadiyah 8 Arjasari.
Dalam laporan ini akan disusun analisis butir soal berdasarkan tingkat validitasnya, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, analisis ketuntasan belajar, dan amengolah skor menjadi nilai. Sehingga dari analisis ini dapat di ketahui kualitas kelayakan butir soal untuk diujikan. Analisis item soal yaitu yang mengkaji pertanyaan-pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai.
  1. Tujuan Evaluasi
Tujuan penilaian hasil belajar ini adalah untuk memberikan gambaran tentang hasil belajar siswa setelah ia menempuh proses belajar mengajar. Juga memberikan petunjuk kepada guru tentang keberhasilan dirinya dalam mengajar.
Selain itu, tujuan yang terpenting dari laporan hasil evaluasi ini adalah untuk menegtahui kelayakan butir soal yang diujikan kepada siswa, berdasarkan validitas (ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehinggga betul-betul menilai apa yang seharusnya ditilai), reliabilitas (ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinialinya, artinya kapanpun alat penilaian tersebut di gunakan akan memberikan hasil yang relatif sama), tingkat kesukaran (penentuan proporsi dan criteria soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar), dan analisis daya pembeda.
  1. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana validitas butir soal dari hasil tes tersebut?
2.      bagaimana reliabilitas butir soal dari hasil tes tersebut?
3.      bagaimana tingkat kesukaran butir soal dari hasil tes tersebut?
4.      bagaimana daya pembeda kelas atas dan kelas bawah?
5.      Bagaimanakah ketuntasan hasil belajar siswa setelah dianalisis?
6.      Bagaimanakah cara mengubah skor menjadi nilai ?
  1. Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan daya pembeda
1.      Validitas
Pengertian validitas mengacu kepada ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran atau evaluasi. Secara umum, validitas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1)      validitas isi (content)
2)      validitas konstruk
3)      validitas yang dikaitkan dengan criteria tertentu(criterion related validity)
Validitas isi mengacu kepada sejauh mana mteri tes tersebut dapat mengukur keseluruhan bahan atau materi yang telah diajarkan. Hal ini merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh tes hasil belajar. Validitas konstruk mengacu kepada sejauh mana alat ukur tersebut dapat dapat mengungkap keseluruhan konstruk yang digunakan ssebagai dasar dalam penyusunan alat ukur. Validitas konstruk ini terutama banyak digunakan daalm pengukuran psikologi seperti pengukuran sikap, minat, dan tingkah laku.                 Kemudian jika tes dimaksudkan untuk memprediksi keberhasilan seseorang di masa yanga kan datang, atau dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian antara pengetahuan dengan keterampilan yang dimiliki, maka alat ukur yang digunakan harus mempunyai criterion related validity yang tinggi
Rumus yang digunakan dalam menguji validitas item soal yaitu korelasi product moment menurut Arikunto (2002:72)
Keterangan :
rXY = koevesien korelasi antara variable X dan variable Y yang dikorelasi
     X = skor tiap soal
     Y = total skor
     N = banyak siswa yang diuji coba
Interpretasi koefesien korelasi yaitu sebagai berikut:
rXY
Klasifikasi
0.80 < rXY ≤ 1.00
Korelasi sangat tinggi
0.60 < rXY ≤ 0.80
Korelasi tinggi
0.40 < rXY ≤ 0.60
Korelasi sedang
0.20 < rXY ≤ 0.40
Korelasi rendah
0.00 < rXY ≤ 0.20
Korelasi sangat rendah
           rXY ≤ 0.00
Tidak valid
2.      Reliabilitas
Pengertian reliabilitas mengacu kepada ketetapan hasil yang diperoleh dari suatu pengukuran. Ketetapan atau reliabilitas suatu hasil pengukuran pada umumnya diperoleh dengan melakukan pengukuran berulang. Alat tes reliable bial kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relative sama
Besarnya reliabilitas soal tes dapat didapatkan denganbeberapa cara yaitu:
  1. Metode bentuk Pararel (equivalent)
Tes equivalent yaitu dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir soalnya berbeda.
  1. Metode tes ulang (test retes method)
Metode ini dilakukan untuk menghindari penyusunan dua seri tes. Dalam teknik ini pengetes hanya memiliki satu seri tes tetapi diujicobakan dua kali. Oleh karena itu tesnya hanya satu dan diujicobakan dua kali. Kemudian hasil dari kedua tes tersebut dihitung korelasinya.
  1. Metode belah dua
Dalam menggunakan metode ini pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan diujicobakan satu kali. Pada waktu membeklah dua dan mengkorelasikan kedua belahan, baru diketahui separo tes. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes, harus menggunakan rumus Spearman Brown berikut ini:
Keterangan : r½½ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
                        r11= korelasi reliabilitas yang sudah disesuaikan
Menginterpretasikan koefisien reliabilitas (r11), yaitu dengan ketentuan :
*      Jika  berarti tes uraian tersebut reliable, dan
*      Jika  berarti tes uraian tersebut un-reliabel.
Criteria reliabilitas menurut Guil Ford:
R11 ≤0.20
0.20 < r11 ≤ 0.40
0.40 < r11 ≤ 0.60
0.60 < r11 ≤ 0.80
0.80 < r11 ≤ 1.00
Cara penghitungan reliabilitas denganmetode belah dua adalah:
§  Pembelahan ganjil – genap
§  Pembelahan awal – akhir

3.      Tingkat Kesukaran
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah keseimbangan  tingkat kesulitan soal tersebut. Yaitu adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar secara proposional. Tingkat kesukaran soal dilihat dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru yang membuat soal tersebut.cara menganalisis untuk menemtukan tingkat kesukaran soal adalah denganmenggunakan rumus sebagai berikut:
            I = B
                 N
Keterangan :
I = indeks kesulitan untuk tiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan
Criteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Criteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut:
- 0,30 = soal kategori sukar
0,31 - 0,70 = soal kategori sedang
0,71 – 1,00 = soal kategori mudah
4.      Daya Pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya.
Cara yang bisa digunakan dalam analisis daya pembeda, rumusnya yaitu:
   

Keterangan :
BA : jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar
BB : jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar
½n : Jumlah seluruh siswa dibagi dua
Kriteria Daya pembeda :
                 0,40 – ke atas          = baik
                 0,21 – 0,39              = kurang
                 0,20 – ke bawah      = jelek

























BAB II
NALISIS BUTIR SOAL HASIL EVALUASI
2.1 Analisi Validitas
Validitas item no 1
N0
Nama Siswa
X
Y
X2
Y2
XY
1
Adi
1
16
1
256
16
2
Andri
1
18
1
324
18
3
Anom
1
16
1
256
16
4
Asep
1
19
1
361
19
5
Dicki
1
17
1
289
17
6
Intan
1
16
1
256
16
7
Jajang
1
16
1
256
16
8
Kartini
1
17
1
289
17
9
Maman
0
15
0
225
0
10
M Iqbal
0
16
0
256
0
11
Rahmat
0
8
0
64
0
12
Regi
1
15
1
225
15
13
Rendi
1
17
1
289
17
14
Risman
0
15
0
225
0
15
Siti
1
15
1
225
15
16
Slamet
1
18
1
324
18
17
Susana
1
14
1
196
14
18
Totong
1
16
1
256
16

14
284
14
4572
230

         =                18.230 – (14) (284)
            {18.14 – (14)²}{18.4572 – (284)²}
        =                4140 - 3976
         {225 – 196} {82296 – 80656}
        =              164
         √      {56} {1640}        
        =             164      
         √  91840
        =             164      
              303,0511508
    = 0,541 (Korelasi sedang)
Dengan demikian koefesien korelasi adalah 0,541 suatu indeks korelasi yang termasuk sedang
Validitas item no 2
N0
Nama Siswa
X
Y
X2
Y2
XY
1
Adi
0
16
0
256
0
2
Andri
0
18
0
324
0
3
Anom
1
16
1
256
16
4
Asep
1
19
1
361
19
5
Dicki
0
17
0
289
0
6
Intan
1
16
1
256
16
7
Jajang
0
16
0
256
0
8
Kartini
1
17
1
289
17
9
Maman
1
15
1
225
15
10
M Iqbal
1
16
1
256
16
11
Rahmat
0
8
0
64
0
12
Regi
0
15
0
225
0
13
Rendi
0
17
0
289
0
14
Risman
1
15
1
225
15
15
Siti
0
15
0
225
0
16
Slamet
1
18
1
324
18
17
Susana
0
14
0
196
0
18
Totong
0
16
0
256
0

8
284
8
4572
132

         =                18.132 – (8) (284)
            {18.8 – (8)²}{18.4572 – (284)²}
        =                2376 - 2272
         {144 – 64} {82296 – 80656}
        =              104
         √      {80} {1640}        
        =               104    
         √  131200
        =               104    
              362,2154055
    = 0,287 (Korelasi rendah)
Dengan demikian koefesien korelasi adalah 0,287 suatu indeks korelasi yang termasuk rendah
Validitas item no 3
N0
Nama Siswa
X
Y
X2
Y2
XY
1
Adi
1
16
1
256
16
2
Andri
1
18
1
324
18
3
Anom
1
16
1
256
16
4
Asep
1
19
1
361
19
5
Dicki
1
17
1
289
17
6
Intan
1
16
1
256
16
7
Jajang
1
16
1
256
16
8
Kartini
1
17
1
289
17
9
Maman
0
15
0
225
0
10
M Iqbal
1
16
1
256
16
11
Rahmat
0
8
0
64
0
12
Regi
0
15
0
225
0
13
Rendi
1
17
1
289
17
14
Risman
0
15
0
225
0
15
Siti
1
15
1
225
15
16
Slamet
1
18
1
324
18
17
Susana
1
14
1
196
14
18
Totong
1
16
1
256
16

14
284
14
4572
231

         =                18.231 – (14) (284)
            {18.14 – (14)²}{18.4572 – (284)²}
        =                4158 - 3976
         {252 – 196} {82296 – 80656}
        =                   182
         √      {56} {1640}         
        =                  182 
         √  9184
        =               182    
              303,0511508
    = 0,600 (Korelasi tinggi)
Dengan demikian koefesien korelasi adalah 0,600 suatu indeks korelasi yang termasuk tinggi
Validitas item no 4
N0
Nama Siswa
X
Y
X2
Y2
XY
1
Adi
1
16
1
256
16
2
Andri
1
18
1
324
18
3
Anom
0
16
1
256
0
4
Asep
1
19
1
361
19
5
Dicki
1
17
1
289
17
6
Intan
1
16
1
256
16
7
Jajang
1
16
1
256
16
8
Kartini
1
17
1
289
17
9
Maman
1
15
1
225
15
10
M Iqbal
1
16
1
256
16
11
Rahmat
1
8
1
64
8
12
Regi
1
15
1
225
15
13
Rendi
1
17
1
289
17
14
Risman
1
15
1
225
15
15
Siti
1
15
1
225
15
16
Slamet
1
18
1
324
18
17
Susana
1
14
1
196
14
18
Totong
1
16
1
256
16

17
284
17
4572
268

         =                18.268 – (17) (284)
            {18.17 – (17)²}{18.4572 – (284)²}
        =                4824 - 4828
         {306 – 289} {82296 – 80656}
        =                 - 4
         √      {17} {1640}        
        =                - 4     
         √   27880
        =              - 4       
              166,9730517
    = - 0,023 (Korelasi sedang)
Dengan demikian koefesien korelasi adalah - 0,023 suatu indeks korelasi yang tidak valid

Validitas item no 5
N0
Nama Siswa
X
Y
X2
Y2
XY
1
Adi
1
16
1
256
16
2
Andri
1
18
1
324
18
3
Anom
1
16
1
256
16
4
Asep
1
19
1
361
19
5
Dicki
1
17
1
289
17
6
Intan
0
16
0
256
0
7
Jajang
1
16
1
256
16
8
Kartini
1
17
1
289
17
9
Maman
1
15
1
225
15
10
M Iqbal
1
16
1
256
16
11
Rahmat
1
8
1
64
8
12
Regi
1
15
1
225
15
13
Rendi
1
17
1
289
17
14
Risman
1
15
1
225
15
15
Siti
0
15
0
225
0
16
Slamet
1
18
1
324
18
17
Susana
0
14
0
196
0
18
Totong
1
16
1
256
16

15
284
15
4572
239

         =                18.239 – (15) (284)
            {18.15 – (15)²}{18.4572 – (284)²}
        =                4302 - 4260
         {270 – 225} {82296 – 80656}
        =                 42
         √      {45} {1640}        
        =              42       
         √  73800
        =               42      
              271,6615541
    = 0,154 (Korelasi rendah)
Dengan demikian koefesien korelasi adalah 0,154 suatu indeks korelasi yang termasuk rendah


 MOhon maaf daftar pustakanya gak ketemu.

No comments:

Post a Comment

Skincare Reglow

https://fenia.sahabatreglow.net/reglow/ Konsultasi/tanya