Wednesday 18 January 2017

Makalah PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

KATA PENGANTAR

Segala puji hanyalah milik Allah yang menggenggam semua yang dilangit dan yang dibumi serta berkat rahmat taufik dan hidayahnyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada uswatun hasanah kita cermin dari segala kehidupan kita serta sebagai pembawa risalah Islam yang mengubah jalan hidup manusia dari jalan kegelapan menuju jalan yang penuh dengan cahaya ilahi. beliau tiada lain adalah Nabi Muhammad SAW. Beserta kepada keluarga, sahabat, tabiin serta sampai kepada kita selaku umatnya yang senantiasa mengikuti jejak langkahnya.
Alhamdulillah wa Syukurilah kami dapat menyelesaikan makalah ini mudah-mudahan makalah dapat bermanfaat bagi semuanya. kami mengucapkan banyak terimakasih kepada guru-guru yang telah memberikan ilmu-ilmnya, mudah-mudahan dapat balasan pahala yang berlimpah dari Allah swt. kami juga mengucapkan banyak termakasih kepada teman-teman yang selalu mendukung kami dalam menyelesaikan makalah ini.





                                                                                           Bandung, 14 April 2010


                                                                                        Penulis





DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B.       Rumusan Masalah ................................................................................ 1
BAB II BUMI DAN ALAM SEMESTA
A. Pengertian Media ................................................................................... 2
B. Fungsi Media .......................................................................................... 3
C. Macam-macam Media ............................................................................ 3
D. Pemanfaatan Proram Media ................................................................... 5
BAB III PENUTUP .................................................................................. 11
Daftar pustaka .......................................................................................... 12



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
 Agar tujuan pendidikan dapat tercaapai, maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan program pendidikan itu. Dari sekian factor penunjang kebehasilan tujuaan penddidikan, kesuksesan dalam proses pembeljaran merupakan salah satu factor yang sangat dominan. Sebab di dalam proses pembelajaran itulah terjadinya internalisasi nilai-nilai dan pewarisan budaya maupun norma-norma secara langsung. Karena itu kegiatan belajar mengajar merupakan ujung tombak untuk tercapainya pewarisan nilai-nilai tersebut. Untuk itu perlu sekali dalam proses pembalajaran itu diciptakan suasana yang kondusif agar peserta didik benar-benar tertarik dan aktif dalam prose situ.
Dalam upaya menciptakan suasana yang kondusif itu, alat aatau media mempunyai peran yang saangat penting. Sebab media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama berkaitan dengan indra pendengaran dan penglihatan. Adanya media bahkan dapat mempercepat proses pembelajaran murid karena dapat membuat pemahaman murid lebih cepat pula.
Dengan adanya media maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai media pengajaraan. Dengan tersedianya media pengajaaran, guru dapat menciptakanberbagai situasi kelas, selain itu dengan adanya media maka ide yang abstrak dan samar-samar sifatnya menjadi konkrit dan mudah dimeengerti oleh urid. Bila media dapat difungsikan dengan tepat, maka murid akan banyak terlibat dalam proses pembelajaran sehingga pengalaman belajar anak dapat ditingkatkan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dngan Media?
2.      Bagaimana fungsi media?
3.      Apa saja macam-macam media?


BAB II
PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

A.       Pengertian Media Pembelajaran
Dari beberapa literatur tidak terdapat perbedaan pengertian alat dan media pendidikan, Zakiah Daradjat[1] menyebutkan pengertian alat pendidikan, sarana pendidikan, sedangkan dalam kepustakaan asing, sementara ahli menggunakan istilah audio visual aids (AVA), teaching material, instructional material.
Term alat berarti barang sesuatu yang dipakai untuk mencapai suatu maksud, sedangkan media berasal dari bahasa Latin dan bentuk Jamak dari medium,[2] secara harfiah berarti perantara atau pengantar[3] dalam hal media banyak terdapat batasan rumusan para ahli; seperti yang dikemukanoleh Gegne, media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Senada dengan pendapat Gegne, adalah pendapat Briggs, yang mendefinisikan segala bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dari dua definisi ini tampak pengertian media mengacu pada penggunaan alat yang berupa benda untuk membantu proses penyampaian pesan.
Lebih jauh Vernous, sebagaimana dipopulerkan Zakiah Daradjat menyebutkan bahwa media pendidikan adalah sumber belajar dan dapat juga diartikan dengan manusia dan benda atau peristiwa yang membuat kondisi siswa mungkin memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Batasan yang dikemukakan oleh Vernous lebih luas jangkauan pengertiannya ketimbang batasan yang dikembangkan sebelumnya, disamping alat yang berupa benda, yang digunakan untuk menyalurkan pesan dalam proses pendidikan, pendidik sebagai figur sentral atau model dalam proses interaksi edukatif merupakan alat pendidikan yang juga harus diperhitungkan.
Nampaknya dibeberapa literatur antara alat dan media pendidikan tidak dibedakan secara jelas, pada umumnya banyak yang mengindikasikan bahwa antara alat dan media itu tidak bias dipisahkan dan dibedakan secara hitam putih, bahkan cenderung bahkan menyamakan kedua term itu. Disatu sisi alat kadang-kadang digolongkan sebagai media, dan disisi yang lain media dimasukan kedalam golongan alat. Over Lapping mungkin saja terjadi karena perbedaaan dalam sudut pandang penggunaannya.   

B.       Fungsi Media
Ada beberapa fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran, diantaranya:
1.      Menarik perhatian siswa
2.      Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran
3.      Memperjelas penyajian pesan agar Tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan)
4.      Mengatasi keterbatasan ruang
5.      Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif
6.      Waktu pembelajaran bias dikondisikan
7.      Menghilangkan kebosanan siswa
8.      Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/menimbulkan gairah belajar
9.      Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, serta
10.  Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.[4]

C.       Macam-Macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media yang beraneka ragam itu hamper semua bermanfaat. Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini, dari yang sederhana sampai yang teknlogi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru.
Dilihat dari jenisnya, media dibagi kedalam media audio, visual dan audiovisual. Media audio adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja,  seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media visual adalah media yang hanya mengandalakan indera penglihatan. Media visual ini ang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak yang bergerak seperti film strip (film trangkai), poto, ganbar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun. Sedangkan media audio visual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan yang kedua. Media audio visual terditri atas audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara. Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang ergerak seperti film suara dan video cassette.
Dilihat dari segia keadaannya, media audio visual dibagi menjadi audio visual murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder.
Dilihat dari daya liputnya, media media dibagi menjadi, petama, media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu yang sama, kedua, media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap.
Sedangkan jika kita lihat dari bahan pembuatannya media dibagi atas pertama, media sederhana, yakni media yang bahan dasarnya mudah diperoleh dengan harga murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit. Kedua, media kompleks, yakni media dengan bahan yang sulit didapat, alat tidak mudah dibuat dan harga relative mahal.[5]



D.      Pemanfaatan Program media
v  Pola Pemanfaatan
Ada beberapa pola pemanfaatan media yang dapat menunjang proses pembelajaran yaitu:
1)      Pemanfaatan media dalam situasi kelas (classroom setting) dalam tatanan (setting) ini media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal itu, ialah tujuan, materi, dan strategi pembelajarannya.
2)      Pemanfaatan Media diluar situasi kelas.
Pemanfaatan media pembelajaran diluar situasi dapat dibedakan dalam dua kelompok utama:
a.    Pemanfaatan secara bebas
Yang dimaksud dengan pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu digunakan tanpa dikontrol atau diawasi. Pembuat program media mendistribusikan program media itu dimasyarakat pemakai media baik dengan cara diperjualbelikan maupun didistribusikan saecara bebas, dengan harapan media itu akan digunakan orang dan cukup efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
Pemakai media menggunakan media itu menurut kebutuhan masing-masing. Biasanya mereka menggunakannya secara perorangan. Dalam menggunakan media ini mereka tidak dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu. Mereka juga tidak diharapkan untuk memberikan umpan balik kepada siapapun dan juga tidak perlu mengikuti tes atau ujian.

b.      Pemanfaatan media secara terkontrol
Yang dimaksud dengan pemanfaatan media secara terkontrol ialah bahwa media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu.bila media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik (audience) diorganisasikan dengan baik sehingga mereka dapat menggunakan media itu secara teratur, berkesinambungan, dan mengikuti 7 pola belajar mengajar tertentu.
Biasanya sasaran didik diatur dengan kelompok-kelompok belajar. Setiap kelompok dan disurvisi oleh seorang tutor. Sebelum memanfaatkan media, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dibahas atau ditentukan terlebih dahulu. Kemudian mereka dapat belajar dari media itu secara berkelompok atau secara perorangan.
Anggota kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun dalam bekerja sama untuk memecahkan masalah, memperdalam pemahaman, atau menyelesaikan tugas-tugas tertentu.
Hasil belajar mereka dievaluasi secara teratur. Untuk keperluan evaluasi ini pembuat program media perlu menyediakan alat evaluasi tersebut. Pelaksanaan evaluasi dapat diatur oleh para tutor. Penilaian juga dapat dilakukan oleh tutor menggunakan kunci jawaban yang telah disediakan oleh pembuat program.  
c.       Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau missal.
Media dapat digunakan secara perorangan. Artinya media itu digunakan oleh seseorang sendirian saja. Banyak media yang memang dirancang untuk digunakan secara prorangan. Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk pemanfaatan yang jelas sehingga orang dapat menggunakannya dengan mandiri, artinya orang itu tidak perlu bertanya kepada orang lain tentang bagaimana cara menggunakannya, alat apa yang diperlukan, dan bagaimana mengetahui bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Buku petunjuk itu biasanya mengandung keterangan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai, garis besar isi, urutan cara mempelajarinya, komponen-komponen media itu, alat yang diperlukan untuk menggunakannya, dan alat evaluasi yang biasanya terdiri dari soal tes.
Bila didalam suatu ruangan ada beberapa orang yang belajar menggunakan media secara perorangan, sebaiknya masing-masing menempati karel (carrel) sehingga tidak saling mengganggu. Karel ialah meja belajar yang disekat-sekat menjadi bagian kecil yang hanya cukup untuk duduk seorang. Tiap karel dilengkapi dengan perlengkapan media seperti tape recorder, proyektor film bingkai, ear phone, layer kecil, dan sebagainya.
Media dapat digunakan secara kelompok. Kelompok itu dapat berupa kelompok kecil dengan anggota 2 s/d 8 orang. Atau berupa kelompok besar yang beranggotakan 9 s/d 40 orang. Media yang dirancang untuk digunakan secara berkelompok juga memerlukan buku petunjuk. Buku petunjuk ini biasanya ditujukan kepada pimpinan kelompok, tutor atau guru. Keunntungan belajar menggunakan media secara berkelompok ialah bahwa kelompok itu dapat melakukan diskusi tentang bahan yang sedang dipelajari. Diskusi dapat dilakukan baik sebelum maupun sesudah mereka menggunakan media itu. Media yang digunakan secara berkelompok harus memenuhi beberapa persyaratan: 
a)      Suara yang disajikan oleh media itu harus cukup keras sehingga semua anggota kelompok dapat mendengarnya.
b)      Gambar atau tulisan dalam media itu harus cukup besar sehingga dapat dilihat oleh semua anggota kelompok itu.
c)      Perlu ada alat penyaji yang dapat memperkeras suara (amplifier) dan membesarkan gambar (proyrktor).
Media dapat juga digunakan secara missal. Orang yang jumlahnya puluhan, ratusan, bahkan ribuan dapat menggunakan media itu bersama-sama. Media yang dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui pemancar, seperti radio, televisi, atau digunakan dalam ruang yang besar seperti film 35 mm. untuk memudahkan orang yang belajar dengan menggunakan media seperti ini sebaiknya kepada para peserta diberikan bahan tercetak sebelumnya. Bahan cetakan itu setidak-tidaknya harus memuat tujuan pembelajaran yang akan dicapai, garis besar isi, petunjuk tindak lanjut, dan bahan sumber lain yang dapat dipelajari untuk memperdalam pemahaman. Bahan cetakan ini diberikan jauh sebelum saat penggunaan media dilakukan. Dengan demikian para peserta dapat menyiapkan diri dalam mengikuti program media itu.

v   Strategi Pemanfaatan
Supaya media dapat digunakan secara efektif dan efisien ada tiga langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media yaitu;
1.        Persiapan sebelum menggunakan media
Supaya penggunaan media dapat berjalan dengan baik kita perlu membuat persiapan dengan baik pula.. pertama-tama kita pelajari buku petunjuk yang telah disediakan. Kemudian kita ikuti petunjuk-petunjuk itu.
Bila pada petunjuk kita disarankan untuk membaca buku atau bahan belajar lain yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai seyogyanya hal tersebut kita lakukan. Hal tersebut akan memudahkan kita dalam belajar dengan media itu.
Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media itu juga perlu disiapkan sebelumnya. Dengan demikian pada saat kita menggunakan nanti kita tidak akan diganggu dengan hal-hal yang mengurangi kelancaran penggunaan media itu.
Bila media itu digunakan secara berkelompok sebaiknya tujuan yang akan dicapai dibicarakan dahulu dengan semua anggota kelompok. Hal itu penting supaya perhatian dan pikiran terarah ke hal yang sama.
Peralatan media perlu kita tempatkan dengan baik sehingga kita dapat melihat atau mendengar programnya dengan enak. Lebih-lebih bila media itu digunakan secara berkelompok sedapat mungkin semua anggota kelompok dapat memperoleh kesempatan yang sama dalam mendengarkan dan atau melihat program media itu. Layer dan atau pesawat radio atau tape recorder harus ditempatkan begitu rupa sehingga semua dapat melihat dan mendengarnya dengan jelas.

2.        Kegiatan selama menggunakan media
Yang perlu dijaga selama kita menggunakan media ialah suasana ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat menggganggu perhatian dan konsentrasi harus dihindarkan.
Kalu mungkin ruangan jangan digelapkan sama sekali, supaya kita masih dapat menulis bila kita menjumpai hal-hal penting yang perlu kita ingat-ingat. Atau menulis pertanyaan bila ada bagian yang tidak jelas atau sulit dipahami.
Bila kita menulis atau membuat gambar atau membuat catatan singkat, usahakan hal tersebut tidak mengganggu konsentrasi kita. Jangan sampai perhatian kita terlalu banyak tercurah pada apa yang kita tulis sehingga kita tidak dapat memperhatikansajian media yang sedang berjalan.
Bila media itu digunakansecara berkelompok harus kita jaga benar-benar supaya kita tidak berbicara. Kalau kita berbicara tentu hal tersebut akan mengganggu teman bicara kita.
Ada kemungkinan selama sajian media berjalan kita diminta melakukan sesuatu, misalnya menunjuk gambar, membuat garis, menyusun sesuatu, menjawab pertanyaan, dan sebagainya. Perintah-perintah itu sebaiknya dijalankan dengan tenang, jangan sampai mengganggu teman lain.

3.        Kegiatan tindak lanjut
Maksud kegiatan tindak lanjut ini ialah untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai dan untuk memantapkan pemahaman terhadap materi intruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan.
Untuk itu soal tes yang disediakan perlu kita kerjakan dengan segera sebelum kita lupa isi program media itu. Kemudian kita cocokkan jawaban kita itu dengan kunci yang disediakan. Bila kita masih banyak berbuat kesalahan, sebaiknya kita ulangi lagi sajian program media bersangkutan.
Bila kita belajar secara berkelompok kita perlu mengadakan diskusi kelompok untuk membicarakan jawaban soal tes atau untuk membicarakan hal-hal yang kurang jelas atau sulit dipahami.
Ada kemungkinan kita dianjurkan melakukan tindak lanjut lain, misalnya melakuka percobaan, melakukan observasi, menyusun sesuatu dan sebagainya. Bila hal tersebut dapat kita lakukan sebaiknya petunjuk itu kita ikuti dengan baik.[6]






BAB III
SIMPULAN

Vernous menyebutkan bahwa media pendidikan adalah sumber belajar dan dapat juga diartikan dengan manusia dan benda atau peristiwa yang membuat kondisi siswa mungkin memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Ada beberapa fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran, diantaranya:1) Menarik perhatian siswa, 2) Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran, 3) Memperjelas penyajian pesan agar Tidak bersifat verbalistis, 4) Mengatasi keterbatasan ruang, 5) Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif, 6) Waktu pembelajaran bias dikondisikan, 7) Menghilangkan kebosanan siswa, 8) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/menimbulkan gairah belajar, 9) Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, serta, 10) Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Dilihat dari jenisnya, media dibagi kedalam media audio, visual dan audiovisual. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi media dengan daya liput luas dan serentak. Sedangkan jika kita lihat dari bahan pembuatannya media dibagi atas media sederhana, yakni media yang bahan dasarnya mudah diperoleh dengan harga murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit, dan media kompleks, yakni media dengan bahan yang sulit didapat, alat tidak mudah dibuat dan harga relative mahal.
Ada beberapa pola pemanfaatan media yang dapat menunjang proses pembelajaran yaitu:1) Pemanfaatan media dalam situasi kelas, 2) Pemanfaatan Media diluar situasi kelas, 3) Pemakaian kaset pelajaran bahasa Inggris, 4) Pemanfaatan program siaran radio pendiikan, 5) Pemanfaatan media secara terkontrol, 5) Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau missal.         





DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sadiman dkk, (2002) Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Oemar Hamalik, (1989) Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
M.Sobry Sutikno, (2009), Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prosfect.
Zakiah Daradjat, (1984), ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
W.J.S. Poerwadarminta, (1982) Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka.
Ramayulis, (2002). Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta: Kalam Mulia.
























PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Makalah
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran PAI)



 












Disusun Oleh:
Dian Nurdiansyah (207201513)
Fenia Marliana (207201535)



FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2010



[1] Zakiah Daradjat, ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1984), h 80
[2] Oemar Hamalik, Media Pendidikan. (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1989) h 11
[3] W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta Balai Pustaka, 1982), h. 30
[4] M.Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran. (Bandung: Prosfect. 2009), h 106-107
[5] M.Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran. (Bandung: Prosfect. 2009), h 108-110
[6] Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfatannya. (Jakarta: Rajawali Pers. 2002), h 181-191

No comments:

Post a Comment

Skincare Reglow

https://fenia.sahabatreglow.net/reglow/ Konsultasi/tanya