BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam
melaksanakan tugas mengajar, seorang guru pasti pernah dihadapkan pada
permasalahan baik yang terjadi dalam proses pembelajaran maupun di luar proses
pembelajaran tetapi masih dalam konteks pendidikan di sekolah. Masalah yang
berhubungan dengan proses pembelajaran misalnya motivasi belajar siswa yang
rendah, prestasi belajar siswa yang tidak memuaskan, siswa yang tidak aktif dan
sebagainya. Sedangkan masalah di luar proses pembelajaran seperti perkembangan
pribadi siswa, hubungan guru dengan siswa yang kurang baik dan sebagainya.
Permasalahan
- permasalahan tersebut dapat menghambat pencapaian keberhasilan proses
pembelajaran. Oleh karena itu, keadaan ini menuntut para guru untuk melakukan
perbaikan atau mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi karena guru
memiliki tanggung jawab yang paling besar dalam peningkatan kualitas
pembelajaran. Ada berbagai cara yang bisa di tempuh oleh para guru dalam
menyelesaikan masalah pembelajaran. Salah satunya adalah dengan melakukan
penelitian tindakan kelas.
Penelitian
tindakan kelas merupakan alternatif pengembangan dan perbaikan dalam proses
pembelajaran yang memfokuskan penelitian untuk mencari solusi permasalahan yang
terjadi di dalam proses pembelajaran. Guru di harapkan mampu melakukan
penelitian ini dengan tujuan agar ia dapat melakukan perbaikan dalam proses
pembelajaran yang dikelolanya dan sebagai salah satu unjuk kerja seorang guru
yang profesional. Oleh karena itu, guru harus mampu menguasai metode dan
langkah-langkah dalam melakukan penelitian tindakan kelas.
Keberhasilan
guru dalam memperbaiki proses pembelajaran akan membawa dampak positif bagi
siswa, guru itu sendiri, rekan kerja sesama guru bahkan bagi sekolah tempat dia
mengajar juga bagi sekolah – sekolah lain yang setingkat. Dengan keberhasilan perbaikan
proses pembelajaran maka pencapaian prestasi belajar siswa akan meningkat.
Keberhasilan ini pun akan membuat guru yang melakukan penelitian tindakan kelas
menjadi lebih percaya diri dan berkembang secara profesional karena telah mampu
menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Hasil dari penelitian
dapat di berikan kepada rekan sesama guru yang memiliki permasalahan serupa
untuk dijadikan alternatif solusi bagi permasalahan mereka. Kualitas pendidikan
di sekolah pun akan meningkat.
1.2
Rumusan Masalah
1. Langkah apa saja yang harus ditempuh dalam
melakukan penelitian tindakan kelas?
2. Bagaimana cara mengumpulkan dan
menganalisis data dalam penelitian tindakan kelas?
1.3
Tujuan Penyusunan Makalah
Tujuan
dari penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaska langkah-langkah yang harus
ditemouh oleh seorang guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas. Selain
itu, makalh ini akan membahas tentang cara mengumpulkan data dalam proses
penelitian tindakan kelas serta cara untuk menganalisis data tersebut.
1.4
Manfaat Makalah
Makalah
ini dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan tentang langkah-langkah yang
harus di tempuh dalam proses penelitian tindakan kelas. Selain itu, makalah ini
dapat dijadukan sebagai acuan oleh seorang peneliti dalam melakukan penelitian
tindakan kelas.
1.5
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah
1.4 Manfaat Makalah
1.5
Sistematika
Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan
Kelas
2.1.1 Identifikasi
Masalah Penelitian
2.1.2 Analisis dan Perumusan Masalah Penelitian
2.1.3 Merencanakan Perbaikan
2.1.4 Melaksanakan Penelitian
2.2 Pengumpulan dan Analisis Data serta Tindak
Lanjut
2.2.1 Pengumpulan Data
2.2.2 Analisis Data dan Refleksi
2.2.3 Perencanaan Tindak Lanjut
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
II
PEMBAHASAN
Penelitian
tindakan kelas atau biasa disebut dengan PTK adalah salah satu usaha yang bisa
dilakukan oleh guru dalam memperbaiki proses pembelajaran yang dikelolanya.
Adapun arti dari penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Untuk melakukan
penelitian ini, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang
langkah-langkah melakukan penelitian ini. Dalam makalah ini, langkah-langkah
mengenai penelitian tindakan kelas akan di bahas secara rinci.
1.1
Langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas
Langkah-langkah
dalam penelitian harus mendapat perhatian yang serius dari peneliti karena
pemahaman akan langkah-langkah tersebut akan sangat membantu dalam menyusun
rencana dan melaksanakan penelitian itu sendiri. Berkenaan dengan itu, dalam
pembahasan ini akan dijelaskan beberapa langkah penting dalam menyusun
penelitian tindakan kelas. Adapun langkah-langkah umum penelitian tindakan
kelas adalah sebagai berikut.
1.1.1
Identifikasi
Masalah Penelitian
Identifikasi dan
perumusan masalah yang akan diteliti merupakan langkah pertama yang harus
dilakukan oleh peneliti karena tanpa identifikasi dan perumusan yang jelas,
maka sebuah penelitian menjadi tidak fokus. Dalam penelitian tindakan kelas, masalah
muncul dari kesadaran guru akan adanya sesuatu yang kurang dalam proses
pembelajaran yang dikelolanya. Agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya
masalah, seorang guru dituntut jujur pada diri sendiri dan melihat pembelajaran
yang dikelolanya sebagai bagian penting dari dunianya.
Jika seorang guru
telah menyadari dan sampai pada kesimpulan bahwa ia memang menghadapi masalah
dalam bidang tertentu pada proses pembelajaran yang dikelolanya berarti ia
sudah berhasil mengidentifikasi suatu masalah.
Berikut ini
merupakan hal-hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan masalah yang
akan dipecahkan melalui PTK.
1.
Masalah
yang melibatkan kegiatan belajar dan mengajar.
Masalah
pembelajaran dapat digolongkan dalam tiga kategori, yaitu pengorganisasian
materi pelajaran, penyampaian materi pelajaran, dan pengelolaan kelas. (dalam
Muslihudin, 2010)
2. Masalah yang berada dibawah kendali guru
3. Masalah yang menarik minat guru
4. Masalah yang ingin diperbaiki oleh guru
(dalam Mills, 2000)
1.1.2
Analisis dan Perumusan Masalah Penelitian
Setelah
guru sebagai peneliti memperoleh beberapa masalah dari proses identifikasi,
maka selanjutnya guru melakukan analisis terhadap masalah-masalah tersebut
sehingga menemukan masalah yang jelas. Analisis dapat dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri atau mengkaji ulang berbagai dokumen
yang berhubungan dengan pembelajaran.
Tidak
semua masalah memerlukan pemecahan melalui penelitian tindakan kelas. Terdapat
beberapa kriteria yang dapat dijadikan dasar dalam pemilihan masalah, yaitu:
·
Masalah
harus benar-benar penting bagi guru yang bersangkutan
·
Masalah
harus dalam jangkauan kemampuan guru sebagai peneliti yang akan berperan serta
dalam melaksanakan tindakan kelas.
·
Masalah
harus bermakna dan bermanfaat bagi perbaikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran.
·
Masalah
harus dirumuskan secara jelas agar benar-benar dapat mengungkap faktor faktor
penyebab timbulnya masalah tersebut. Dengan demikian akan memudahkan untuk
mencari pilihan pemecahan atau perbaikannya.
Analisis masalah
ini merupakan kegiatan yang harus dilakukan guru sebagai peneliti yang
didalamnya mencakup sejumlah tugas yang harus diselesaikan oleh peneliti.
Adapun tugas-tugas yang dimaksud adalah; 1) menggunakan landasan ilmiah untuk
memahami hakikat masalah yang akan di teliti; 2) mengubah pemikiran dan cara
pandang guru itu sendiri walaupun kadang-kadang hal ini berlawanan dengan
kebiasaan beberapa guru yang yang tidak mau melakukan perubahan.
Setelah guru
berhasil melakukan analisis terhadap masalah yang telah ia identifikasi, maka
guru tersebut akan masuk ke tahap perumusan masalah. Perumusan masalah
merupakan tonggak akhir dalam penyususnan komponen masalah penelitian. Masalah
hendaknya dirumuskan secara jelas dan dapat dituangkan dalam kalimat tanya
serta dapat diuji secara empirik. (Kerlinger, 1973: 17-18; Tuckman, 1978: 20;
Ary, et ai.,1982: 87; Suryabrata, 1983b: 71; Ardhana, 1987: 62).
1.1.3
Merencanakan Perbaikan
Berdasarkan
masalah yang telah dirumuskan, guru perlu membuat rencana tindakan atau yang
sering disebut rencana perbaikan. Tahap pertama dalam membuat rencana tindakan
adalah dengan merumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk
hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang
terbaik untuk mengatasi masalah. Hipotesis ini dapat dibuat berdasarkan kajian
berbagai teori, kajian hasil penelitian yang pernah dilakukan dalam masalah
yang serupa, diskusi dengan teman sejawat atau pakar, serta refleksi pengalaman
sendiri sebagai guru.
Penting
juga untuk dipertimbangkan oleh para guru adalah kelayakan tindakan dengan
situasi nyata di kelas. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
merumuskan hipotesis tindakan antara lain sebagai berikut:
a. Rumuskan beberapa alternatif tindakan
untuk pemecahan masalah berdasarkan hasil kajian teori atau hasil penelitian
sebelumnya sehingga alternatif yang dirumuskan memiliki landasan teoretis.
b. Setiap alternatif tindakan yang dirumuskan
perlu dikaji ulang dan di evaluasi dari segi bentuk tindakan dan prosedurnya,
kepraktisannya serta cara penilaiannya.
c. Pilih alternatif tindakan dan prosedur yang
dinilai paling memungkinkan memperoleh hasil yang optimal dan dapat dilakukan
dalam situasi nyata di sekolah.
d. Tentukan langkah-langkah untuk
melaksanakan tindakan serta cara untuk mengukur hasilnya.
e. Tentukan cara untuk menguji hipotesis
tindakan guna membuktikan bahwa tindakan tersebut mampu memberikan perbaikan.
Agar
menghasilkan perbaikan yang diharapkan maka hipotesis tindakan tersebut harus
dikaji kelayakannya dengan mempertimbangkan kemampuan guru sebagai pelaku
tindakan di kelas, kemampuan siswa, ketersediaan fasilitas dan sarana pendukung
serta iklim belajar dan iklim sekola.
1.1.4
Melaksanakan Penelitian
Setelah
meyakini bahwa hipotesis tindakan sudah cukup layak, kini guru perlu
mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan. Sebelum guru merealisasikan
rencana tindakan, guru sebaiknya melakukan persiapan dengan membuat rencana
pelajaran beserta skenario tindakan yang akan dilaksanakan. Guru juga harus
menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan serta menyiapkan
cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses dan hasil
perbaikan.
Agar
pelaksanaan tindakan dapat berlangsung secara terarah, guru perlu memperhatikan
beberapa prinsip yang oleh hopkins (1993) disebut sebagai kriteria PTK yang
dilakukan oleh guru.
1. Metodologi penelitian yang sedang
dilaksanakan tidak boleh mengganggu komitmen guru dalam mengajar.
2. Cara pengumpulan atau perekaman data
jangan sampai terlalu menyita waktu guru.
3. Metodologi yang diterapkan haruslah
reliabel dan handal.
4. Masalah yang ditangani guru harus sesuai
dengan kemampuan dan komitmen guru.
5. Sebagai peneliti, guru harus memperhatikan
berbagai aturan atau etika yang terkait dengan tugas-tugasnya.
6. PTK harus mendapat dukungan dari seluruh
personil sekolah.
1.2 Pengumpulan
dan Analisis Data serta Tindak Lanjut
1.2.1
Pengumpulan Data
Didalam
penelitian tindakan kelas, pengumpulan data dilakukan oleh guru selama proses
pelaksanaan tindakan. Data dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik, seperti
observasi, wawancara, catatan harian, angket dan sebagainya. Observasi
merupakan salah satu teknik yang sangat menentukan dalam PTK. Dalam penelitian
tindakan kelas biasanya pelaksanaan tindakan dan observasi berlangsung
simultan.
Secara
sederhana observasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu. Observasi yang
baik memiliki karakteristik yang harus diperhatikan. Hopkins (1993) menyebutkan
ada lima prinsip dasar observasi yaitu perencanaan bersama, fokus, membangun
kriteria, keterampilan observasi dan balikan (feedback).
Dilihat
dari cara melakukannya, observasi dapat dibedakan menjadi observasi terbuka,
observasi tertutup, observasi terstruktur, dan observasi sistematik. Penggunaan
jenis observasi tersebut disesuaikan dengan jenis data yang ingin dikumpulkan
oleh guru sebagai peneliti.
Dalam
PTK, observasi bertujuan untuk memantau proses dan dampak dari perbaikan yang
direncanakan. Adapun langkah yang ditempuh dalam melakukan observasi terdiri
dari tiga tahap. Pertama, pertemuan pendahuluan yang bertujuan untuk
menyepakati berbagai hal yang berkaitan dengan pelajaran yang akan diamati dan
observasi yang akan dilakukan. Kedua, pelaksanaan observasi yang dilakukan
dengan cara merekam atau menginterpretasikan data sesuai dengan kesepakatan.
Ketiga, diskusi balikan dimana guru dan pengamat berbagi informasi serta
menginterpretasikan informasi tersebut.
Selain
observasi, guru juga bisa menggunakan catatan harian, rekaman, angket dan
wawancara dalam mengumpulkan data untuk penelitiannya.
1.2.2
Analisis Data dan Refleksi
a. Analisis Data
Analisis
data adalah proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengorganisasikan
data secara urut/sistematis untuk memnampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan
untuk menyusun jawaban terhadap tujuan penelitian tindakan kelas. Data tersebut
dapat ditampilkan dalam bentuk narasi, tabel atau grafik serta menyimpulkan
dalam bentuk pernyataan.
Analisis
data dapat dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi dan
mengelompokkan, kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan data dan terakhir
menyimpulkan data. Berdasarkan deskripsi yang telah dibuat ditarik kesimpulan
dalam bentuk pernyataan atau formula singkat.
b. Refleksi
Dalam
penelitian tindakan kelas, refleksi merupakan upaya untuk mengkaji apa yang
telah terjadi, apa yang tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau belum
dituntaskan melalui tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil
refleksi, guru melakukan perencanaan tindak lanjut yang dapat berupa revisi
dari rencana lama atau bahkan membuat perencanaan tindakan yang baru.
Dengan
kata lain refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan dan kegagalan
dalam mencapai tujuan sementara dan untuk menetukan tindak lanjut dalam rangka
mencapai tujuan akhir penelitian.
1.2.3
Perencanaan Tindak Lanjut
Hasil
analisis dan refleksi akan menemukan apakah tindakan yang telah dilaksanakan
telah dapat mengatasi masalah dalam penelitian tindakan kelas ini atau belum. Jika
ternyata tindakan perbaikan belum berhasil menyelesaikan masalah maka hasil
analisis data dan refleksi digunakan untuk merencanakan kembali tindakan
perbaikan, bahkan bila perlu dibuat rencana baru.
Dengan
kata lain, jika siklus pertama belum bisa menyelesaikan masalah, maka
penelitian dilanjutkan pada siklus kedua dengan prosedur yang sama seperti
siklus pertama. Jika pada siklus kedua permasalahan telah terselesaikan atau
hasil pembelajaran telah memuaskan, maka tidak perlu di lanjutkan ke siklus ke
tiga. Jumlah siklus dalam penelitian tindakan kelas tergantung kepada
terselesaikannya masalah. Siklus PTK akan berakhir jika perbaikan sudah
berhasil dilakukan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan
Saran
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) merupakan upaya peningkatan prestasi belajar siswa yang
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya. Dalam melakukan penelitian ini, guru
harus memiliki pengetahuan yang baik akan metodologi atau langkah-langkah penelitian
tindakan kelas agar ia mampu melaksanakan penelitiannya sesuai aturan dan hasi
penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Seorang
guru yang hendak melakukan penelitian tindakan kelas harus mampu dan mengerti
cara mengidentifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah,
merencanakan perbaikan serta menyiapkan dan melaksanakan penelitian itu
sendiri. Selain itu, guru harus mengerti cara-cara dalam mengumpulkan data
beserta prinsip yang melekat pada cara tersebut.
Guru juga diharapkan mampu
menganalisis data tersebut dan melakukan refleksi terhadap penelitian yang
dilakukannya. Hasil analisis dan refleksi tersebut digunakan untuk merencanakan
kembali tindakan perbaikan jika tujuan penelitian belum tercapai.
Berdasarkan
kesimpulan diatas, disarankan agar guru meningkatkan pengetahuan serta
kemampuannya dalam melakukan penelitian tindakan kelas dengan mempelajari
metodologi PTK atau berdiskusi dengan seorang pakar PTK. Selain guru yang
menjadi pelaku PTK, diharapkan sekolah dan lembaga yang berhubungan dengan PTK
bisa mendukung dan memfasilitasi guru dalam melakukan penelitian tindakan
kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Igak,
Wardhani dan Kuswaya Wihardit. 2017. Penelitian
Tindakan Kelas. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Muslihuddin.
2009. Kiat Sukses Melakukan Penelitian
Tindakan Kelas & Sekolah. Bandung: RIZQI PRESS.
Asrori,
Mohammad. 2017. Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung: CV Wacana Prima.
JANGAN LUPA DIEDIT
No comments:
Post a Comment